Suubulussalam|Liputan1.net – Interaksi antara Geuchik dan media sangat penting, dan pejabat publik memang seharusnya menjalin hubungan baik dengan media untuk transparansi dan komunikasi publik yang efektif, informasi ini disampaikan Pj Geuchik Pulo Kedep, Kecamatan Sultan Daulat, Kota Subulussalam, Aceh pada media saat menghadiri Resepsi Pernikahan anak dari seorang jurnalis, Kamis (30/10/2025).
“Kami berhadir pada resepsi pernikahan ini bukan sekedar sebagai mitra kerja Kami akan tetapi dalam rangka menjalin tali silaturahmi sekaligus mendoakan kedua mempelai hidup rukun, menjadi keluarga sakinah mawadah warahmah serta memastikan resepsi pernikahan ini berjalan aman tertib sebagaimana kebiasaan kita adat yang berlaku dikemukiman Batu-batu Kecamatan Sultan Daulat Kota Subulussalam
yang menjadi jati diri kita dan telah dicetuskan sejak dahulu kala oleh sang raja Sultan Daulat Sambo. Secara ke acehan kita telah berhaluan kepada Adat bak Po Teumeureuhom, Hukom bak Syiah Kuala”,ujar PJ Geuchik Agustari Husni, S.Pd.I.
Ia menyebutkan, makna filosofi dari “Adat bak Po Teumeureuhom, Hukom bak Syiah Kuala” adalah harmonisasi antara kekuasaan adat yang dipegang oleh raja (Po Teumeureuhom) dan hukum Islam yang di interpretasikan oleh ulama (Syiah Kuala), dimana keduanya tidak terpisahkan dan saling melengkapi dalam mengatur kehidupan masyarakat Aceh.
Selain itu Agustari Husni, S.Pd.I., M.Pd menjelaskan makna tersirat didalamnya mencerminkan pembagian kekuasaan dan peran dalam pemerintahan, di mana adat dan agama sama-sama memiliki kedudukan penting yang diwujudkan melalui sistem pemerintahan, perundang-undangan, dan kebiasaan masyarakat.
“Adat bak Po Teumeureuhom Melambangkan kekuasaan eksekutif dan kebesaran tanah Aceh. “Po Teumeureuhom” adalah gelar bagi raja yang memegang kekuasaan tertinggi dalam mengatur pemerintahan dan kebudayaan sesuai dengan kebiasaan serta adat yang berlaku”, terangnya.
Ditambahkannya, Hukom bak Syiah Kuala melambangkan kekuasaan yudikatif. Syiah Kuala mewakili ulama sebagai pemegang hukum Islam yang menjadi dasar penyelesaian masalah dan mengatur seluruh sendi kehidupan, bersumber dari Al-Qur’an dan Hadist, imbuh Tgk. Agustari Husni, S.Pd.I., M.Pd yang juga Dosen di Sekolah Tinggi Agama Islam Jannatul firdaus Kota Subulussalam.(***)
Red//












































