Flores Timur, 16 Juni 2025 — Sebuah denyut rindu, semangat kolektif, dan harapan besar untuk kampung halaman akan kembali menyatu dalam sebuah peristiwa penting yang dinanti: Reuni IPPANG (Ikatan Pemuda Pelajar Anak Nepawutung) Jilid 2. Dengan tajuk “Membangun Peradaban dari Nepawutung Watohari,” kegiatan ini dijadwalkan berlangsung pada 6–13 Juli 2025 di Dusun I Nepawutung, Desa Watohari, Flores Timur.
Setelah sukses menggelar reuni pertamanya pada tahun 2020, IPPANG kembali hadir membawa napas baru. Lebih dari sekadar temu kangen, kegiatan ini menjadi ruang strategis untuk menghubungkan masa lalu, masa kini, dan masa depan kampung halaman. Para perantau yang tergabung dalam IPPANG datang dari berbagai penjuru tanah air, membawa serta semangat gotong royong dan ide-ide segar yang ditujukan untuk kemajuan desa tempat mereka dilahirkan.
Ketua Panitia Reuni IPPANG 2025, Azhar Ahmad, menegaskan bahwa reuni kali ini bukan sekadar ajang nostalgia. “Ini bukan sekadar kumpul-kumpul. IPPANG adalah ruang untuk memulangkan kembali semangat gotong royong dan cinta kampung halaman. Kita ingin membangun peradaban dimulai dari tempat kita berasal—Nepawutung Watohari,” ujarnya saat dihubungi pada Senin (16/6/2025).
IPPANG lahir dari kegelisahan yang sama: bagaimana pemuda dan pelajar dari Nepawutung dapat memberikan kontribusi nyata kepada tanah leluhur mereka. Kegiatan ini dirancang sebagai wadah strategis yang mampu menjawab tantangan zaman sekaligus memperkuat identitas budaya Riang Tobi.
Selama sepekan penuh, berbagai kegiatan akan digelar menyasar seluruh elemen masyarakat—dari anak-anak hingga orang tua, dari warga lokal hingga diaspora. Beberapa agenda utama yang telah dirancang antara lain pameran bisnis lokal, yang akan menampilkan UMKM, produk kreatif, dan wirausaha dari warga lokal maupun perantau. Kegiatan ini diharapkan menjadi titik temu antara potensi ekonomi lokal dan jejaring pemasaran yang lebih luas. Kemudian ada khitanan massal, sebagai bentuk bakti sosial dan pelayanan kesehatan yang menyasar keluarga prasejahtera. Ini menjadi salah satu wujud nyata dari kepedulian sosial IPPANG kepada masyarakat yang membutuhkan. Talkshow pendidikan juga akan digelar, menghadirkan alumni IPPANG yang sukses di berbagai bidang, serta tokoh-tokoh pendidikan dan inspiratif lainnya. Sesi ini diharapkan menjadi pemantik motivasi bagi generasi muda agar terus belajar dan bermimpi besar.
Selain itu, akan ada pula pertunjukan seni budaya, lomba-lomba tradisional, diskusi pembangunan desa, dan malam keakraban yang merangkul seluruh unsur masyarakat dalam suasana kekeluargaan dan haru.
Tokoh masyarakat Watohari, Bapak Basarudin Hayon, menyambut hangat inisiatif ini. “Saya bangga dengan semangat anak-anak muda IPPANG. Mereka kembali bukan hanya dengan rindu, tetapi dengan gagasan besar membangun kampung halaman,” tuturnya penuh haru.
Tidak hanya dari masyarakat, dukungan juga datang dari pemerintah daerah. Rencananya, Reuni IPPANG Jilid 2 akan dibuka secara resmi oleh Bupati Flores Timur. Kehadiran orang nomor satu di Flores Timur ini menjadi penanda kuat bahwa inisiatif akar rumput mendapat tempat dan pengakuan penting dalam peta pembangunan daerah.
Dalam konteks kekinian, ketika banyak daerah menghadapi tantangan disintegrasi sosial, minimnya partisipasi pemuda, dan arus urbanisasi yang deras, IPPANG hadir sebagai anomali positif. Ia menjadi contoh konkret bagaimana komunitas kecil dari dusun terpencil dapat melahirkan gagasan besar tentang peradaban.
Dengan melibatkan generasi lintas usia dan latar belakang, serta memanfaatkan energi diaspora, IPPANG menanam benih harapan baru bahwa pembangunan sejati tidak selalu harus datang dari atas. Ia bisa tumbuh dari bawah, dari mereka yang pulang, membawa ilmu, pengalaman, dan tekad untuk membuat kampung halaman menjadi tempat yang layak dihuni, dicintai, dan dibanggakan.
Reuni IPPANG Jilid 2 bukan hanya peristiwa—ia adalah gerakan.












































